Pages

Kamis, 04 Oktober 2012

Identitas Pembeda (Baru) itu Bernama Gadget


Masa lalu BlackBerry sepertinya penuh diwarnai kesombongan. Saat iPhone pertama kali diperkenalkan pada 2007 silam, Mike Lazaridis, CEO Research in Motion saat itu (selaku produsen BlackBerry), meremehkan kehadiran iPhone.

Lazaridis sendiri sebenarnya sedang menanggapi optimisme pendiri Apple, Steve Jobs. Dengan yakin Steve Jobs pernah berkata bahwa Apple memiliki visi akan mengubah ponsel layaknya komputer dan menyingkirkan popularitas BlackBerry.

Mendengar ucapan Steve Jobs itu, Lazaridis malah mempertanyakan apa yang sudah dicapai Apple di pasaran. "Berapa yang dimiliki Apple di pasaran? Jelas kecil," ucap Lazaridis ketika itu, dilansir dari Gizmodo.

Utopia Kebebasan Pers



"Saat ini dalam sejarah dunia, di Amerika tidak ada yang namanya kebebasan pers. Kalian tahu itu dan saya tahu itu. Tidak ada satu pun di antara kalian yang berani menulis pendapat kalian dengan jujur, dan kalau kalian melakukannya, kalian sudah tahu bahwa pendapat itu tidak akan pernah dicetak. Saya dibayar perminggu untuk menjauhkan pendapat jujur saya dari koran tempat saya bekerja. Kalian juga ada yang dibayar dengan harga serupa untuk hal-hal seperti itu, dan siapa pun di antara kalian yang dengan bodohnya menulis pendapat jujur akan terlantar di jalanan mencari pekerjaan baru. Kalau saya membiarkan pendapat jujur saya muncul di salah satu terbitan koran saya, sebelum 24 jam pekerjaan saya sudah melayang. Tugas para jurnalis adalah menghancurkan kebenaran, berdusta sama sekali, menyesatkan, memfitnah, menjilat kaki dewa kekayaan dan menjual negara dan rasnya demi sesuap nasi sehari-hari. Kalian tahu itu dan saya tahu itu, dan kebodohan apa ini mengajak kita bersulang bagi kebebasan pers? Kita adalah alat-alat pengikut orang-orang kaya di balik panggung. Kita adalah dongkrak, mereka menarik benang lalu kita menari. Bakat kita, kemungkinan kita, dan hidup kita semua, adalah milik orang lain. Kita adalah pelacur intelektual". 

JOHN SWINTON |  Mantan Jurnalis New York Times